LiteX.co.id, JAKARTA – Penampilan para model dari Dekranasda Luwu yang memperkenalkan lima motif Batik Luwu dinilai tampil berbeda dari daerah lain di SulSel. Hal ini nampak dari tepuk yang riuh setelah para model usai memperagakan Batik Luwu. Sebelumnya peserta fashion show dari Gowa dan Toraja lalu kemudian peserta dari Kabupaten Luwu.
Satu persatu para model tampil diiringi pembacaan makna dan sejarah dari terciptanya Batik Luwu sebagai karya anak bangsa yang harus diakui negeri ini bahkan ke mancanegara.
Sejarah Motif Batara Guru mengandung makna kemakmuran sebagaimana tujuan Batara Guru diturunkan ke bumi untuk memakmurkan manusia di bumi.
Motif Sawerigading, dikisahkan sosok petualang dengan karakter mengembangkan diri dan berfikir untuk kemajuan tanah kelahirannya.
Motif We Cudai banyak membuat para ibu-ibu yang hadir kagum saat dibacakan makna dari motif tersebut, menggambarkan karakter seorang ibu yang melindungi, pekerja keras, meneduhkan dan menunjukkan keanggunan.
Motif I La Galigo merupakan sosok tokoh dengan kepribadian pelopor, pemimpin, pekerja keras dan mandiri, Corak batik ini melambangkan ilmu pengetahuan dengan tambahan corak bunga yang bermakna tumbuh dan berkembang.
Terakhir motif Simpurusiang, motif ini terinspirasi dari Pajung Luwu atau Datu Luwu pada periode Lontara.

Ketua Dekranasda Kabupaten Luwu, Hj. Hayarna Hakim mengataka, baju batik yang ditampilkan merupakan hasil rancangan desainer binaan Dekranasda Luwu. “kita tampilkan kembali kekayaan Sulawesi Selatan dan menghargai para pejuang di Luwu melalui karya-karya kita, dalam pameran dan fashion show ini bagaimana menggaungkan produk lokal. Batik Luwu yang kita pamerkan juga menunjukkan identitas kebudayaan Luwu dari lima motifnya,” jelas Hayarna.
Dengan penuh semangat dan antusias mengikuti INACRAFT 2023 demi memperkenalkan produk dari Kabupaten Luwu.

Dalam pameran tersebut, Hayarna hadir sejak hari pertama pameran untuk memastikan penataan dan produk yang ditampilkan telah sesuai. Tak hanya itu, Hayarna pun nampak piawai menjelaskan langsung terkait produk kepada pengunjung.
Bupati Luwu, Dr. H. Basmin Mattayang mengunjungi stand pemeran Dekranasda Luwu dan mengapresiasi kerjasama tim yang berpartisipasi dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 tersebut.

“Batik ini menjadi salah satu kebanggaan kami masyarakat Luwu, dan telah mengantongi sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia,” ungkap Basmin pada sejumlah pengunjung yang bertepatan hadir. (kartini)