LiteX.co.id, ISLAM – Kurma merupakan buah istimewa yang identik dengan bulan Ramadan. Buah ini tidak hanya lezat dan kaya manfaat, tetapi juga merupakan sunah Nabi Muhammad SAW untuk berbuka puasa.
Nabi Muhammad SAW biasa berbuka puasa dengan kurma dan air putih. Kebiasaan ini banyak diikuti oleh umat Islam sehingga banyak yang berbuka dengan beberapa butir kurma dan air putih.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah satu di antara kalian ingin berbuka puasa maka berbukalah dengan kurma, jika tidak ada maka cukup dengan air, karena air itu bersih dan menyucikan.” (HR Imam Lima dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim)
Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan makan kurma dalam jumlah ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9. Berikut beberapa alasannya
1. Bilangan Ganjil Kesukaan Nabi Muhammad
Mengutip buku Adab Sunnah karya Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh, Rasulullah SAW sering memakan kurma dengan bilangan ganjil karena beliau menyukai bilangan ganjil.
“Pada hari raya Rasulullah SAW tidak berangkat untuk melaksanakan sholat hingga beliau makan beberapa butir kurma.” Anas berkata: “Beliau makan beberapa kurma dengan bilangan ganjil” (Shahih Al-Bukhari, 2/17 hadits 953).
2. Menangkal Racun dan Sihir
Mengonsumsi buah kurma dalam bilangan ganjil dipercaya dapat menangkal racun dan sihir. Dilansir dari buku 24 Jam Belajar Sunah Nabi oleh Romy Hernadi, mengonsumsi buah kurma dalam bilangan ganjil dipercaya dapat menangkal racun dan sihir. Hal ini terdapat hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa makan kurma dalam bilangan ganjil, khususnya tujuh butir kurma Ajwa, dapat menangkal racun dan sihir.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda:
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
“Barang siapa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
“Kurma ajwa itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun.” (HR Ibnu Majah dari Sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa’id, demikian juga At-Tirmidzi dalam sunnannya dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabiih (IV/164/4163), yang juga dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah).(*)