LiteX.co.id, PALOPO – Pembangunan Pabrik Refinery (CPO) Pabrik Minyak Goreng PT. Wijaya Inti Nusantara Sawit (PT. Wins) yang berlokasi di Kecamatan Telluwanua menuai kontroversi.
Berdasarkan penelusuran media Litex.co.id, proyek yang telah berjalan selama delapan bulan ini diduga merugikan warga sekitar, mengakibatkan longsor di lahan warga dengan tebing setinggi empat meter serta menurunkan produktivitas areal persawahan setempat.
Ahmad, seorang warga Telluwanua, mengkritisi proses pembangunan pabrik PT. Wins yang dinilai kurang memperhatikan aspek lingkungan.
“Seharusnya pembangunan yang dilakukan oleh PT. Wijaya Inti Nusantara Sawit juga memperhatikan area sekitar sehingga tidak ada dugaan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas tersebut. Ada beberapa lahan milik warga yang longsor karena sampingnya diadakan galian yang cukup dalam, yang mengakibatkan lahan terjal dan berpotensi longsor,” ujarnya.
Menanggapi tuduhan tersebut, pihak PT. Wins melalui Dewi Sartika Pasande membantah bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi disebabkan oleh aktivitas perusahaan mereka.
“Pabrik baru dalam tahap pembangunan, jadi tidak ada pengerusakan lingkungan. Ini karena cuaca yang sedang musim hujan, jadi di mana-mana ada pergeseran tanah, bahkan tidak hanya di sana, di semua daerah sedang mengalami pergeseran,” jelas Dewi Sartika Pasande saat diwawancarai via WhatsApp pada Senin (27/5).
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik refinery (CPO) milik PT. Wijaya Inti Nusantara Sawit dilakukan di Kawasan Industri Palopo pada Jumat(08/09/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh Dewi Sartika Pasande selaku pemimpin PT. Wins, Wali Kota Palopo Judas Amir, serta beberapa pejabat Forkopimda.
Kontroversi ini mengundang perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah kota yang diharapkan dapat segera melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa pembangunan pabrik tidak merugikan warga setempat dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang lebih parah.
Warga berharap adanya solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan pembangunan industri tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (awp)