LiteX.co.id, LUWU – Sikapi pemberitaan tentang buruknya pelayanan Bidan Desa Bassiang Timur, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, menjadi perhatian serius anggota DPRD Luwu termasuk Wakil Ketua II, Zulkifli.
Melalui whatsapp ia mengatakan kepada wartawan media, ini sudah menyampaikan ke komisi yang menangani masalah kesehatan untuk segera diagendakan pemanggilan pihak terkait persoalan pelayanan bidan desa.
Ia juga meminta pustu melayani masyarakat dengan baik, salah satu pustu yang ada di Desa Bassiang Timur banyak di keluhkan masyarakat.
“Kami DPRD akan sikapi ini secepatnya akan memanggil Dinas Kesehatan Luwu untuk mempertanyakan manajemen pelayanan semua pustu yang ada di Kabupaten Luwu khususnya di Desa Bassiang Timur, ” ujar Fraksi Golkar ini.
Sementara itu, Ketua Forum Pemuda Pemantau Kinerja Eksekutif dan Legislatif (FP2KEL), Ismail Ishak juga turut menyoroti kondisi ini, menurutnya hal ini tidak bisa dibiarkan karena berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan di tingkat desa.
Lanjutnya, pelayanan kesehatan ditingkat desa semestinya tidak diberlakukan seperti pelayanan di rumah sakit atau puskesmas karena bidan desa itu adalah sebuah pengabdian kepada masyarakat, bidan desa juga difasilitasi pustu sebagai tempat bekerja dan tempat tinggal agar pelayanan kesehatan di tingkat bawah lebih mudah dijangkau masyarakat tanpa harus ke puskesmas atau rumah sakit.
“Setahu saya bidan yang tugas di Bassiang Timur warga di situ juga ya, harusnya memperbaiki layanan kesehatan karena keluarganya sendiri kan dia layani juga di situ, ” ujarnya via telpon, Sabtu, 16 Maret 2024.
Harapan beberapa masyarakat Bassiang Timur, ada bidan desa bertugas di desa mereka yang mau melayani dengan sepenuh hati. “Kalau masih bidan itu di sana tidak hati lagi kami mau ke sana karena sudah diperlakukan tidak enak, lebih baik ke bidan lain, ” ujar beberapa warga.
Sementara warga lain inisial N berkata, “kalau dia lagi bertugas, di sini paling awalnya saja ini bagus karena sudah disoroti nanti kembali lagi sikapnya dan pelayanannya karena merasa kampungnya, lebih pindahkan ke desa yang keras warganya supaya tidak ketus lagi, ” ujarnya via massangger. (redaksi)
