LIteX.co.id, RAGAM – Hari ini, Senin 8 April 2024, Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi. Fenomena ini terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, membuat cahaya Matahari terhalang dan Bumi menjadi gelap.
Tidak Terlihat di Indonesia
BMKG menjelaskan bahwa GMT hari ini tidak dapat dilihat di Indonesia. Saat GMT terjadi, wilayah Indonesia berada pada sisi gelap bumi (waktu malam hari).
GMT hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, yaitu di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Kota yang terlewati jalur GMT dengan durasi terpanjang adalah selama 4 menit 26 detik.
Dampak Gerhana Matahari Total
GMT memiliki beberapa dampak pada Bumi, antara lain:
- Kegelapan: Sinar Matahari terhalang, menyebabkan Bumi menjadi gelap seperti layaknya fajar atau senja.
- Penurunan Suhu: Suhu turun 2,8 hingga 5,6 derajat Celcius.
- Bintang dan Planet Terlihat: Bintang dan planet-planet terlihat di langit cerah.
- Perubahan Perilaku Hewan: Hewan menjadi lebih tenang seperti malam hari.
- Perubahan Warna: Warna hijau dan biru terlihat, warna merah terlihat lebih redup.
- Ledakan Matahari: Ledakan di Matahari (solar flare) dapat terlihat, meskipun tidak ada kaitannya dengan GMT.
Dampak Badai Magnet Bumi
Ledakan Matahari dapat menyebabkan badai magnet Bumi. Dampak ini paling besar di daerah lintang tinggi, sedangkan daerah lintang rendah seperti Indonesia relatif aman.
Melihat Gerhana Matahari dengan Aman
GMT tidak dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada retina mata.
Untuk melihat GMT, gunakan alat pelindung mata khusus, seperti kacamata gerhana matahari atau teleskop dengan filter matahari.
Gerhana Matahari di Indonesia
Gerhana Matahari Total terakhir di Indonesia terjadi pada 16 Maret 2016. Fenomena ini baru akan terlihat kembali di Indonesia pada 23 Agustus 2044.(hiyotan)