LiteX.co.id, Nasional – Kabar soal peretas dengan nama samaran Bjorka kembali menggemparkan publik.
Setelah aparat penegak hukum mengumumkan telah menangkap seseorang yang disebut sebagai pelaku kejahatan siber tersebut, kini muncul “serangan balasan” berupa kebocoran data ribuan aparat kepolisian.
Melalui unggahan di forum gelap dan situs pribadinya pada Sabtu (04/10/2025), Bjorka merilis file berformat CSV berisi data lebih dari 341 ribu personel Polri.
File berukuran sekitar 40 MB itu mencantumkan nama lengkap, pangkat, satuan kerja, nomor telepon, dan alamat surel dari para anggota kepolisian.
Dalam unggahannya, sang peretas menulis dalam bahasa Inggris,
“Since the police in Indonesia allege that they have arrested me, I have decided to disclose this data as a surprise for them.”
(“Karena polisi Indonesia mengklaim telah menangkap saya, saya memutuskan untuk membuka data ini sebagai kejutan untuk mereka.”)
Beberapa hari sebelum kebocoran ini, Polri sempat mengumumkan bahwa mereka telah menangkap seorang pria berusia 22 tahun berinisial WFT, yang disebut sebagai sosok di balik nama Bjorka.
Namun, banyak warganet menilai penangkapan itu tidak meyakinkan.
Muncul pula akun media sosial yang mengatasnamakan Bjorka, yang menegaskan dirinya masih bebas dan bahkan mengunggah cuplikan data Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga yang mengelola program Makanan Bergizi Gratis (MBG), salah satu proyek andalan pemerintah.
Unggahan tersebut makin memperkuat dugaan bahwa pelaku yang ditangkap hanyalah “kambing hitam”, sementara hacker aslinya masih aktif.
Ahli keamanan siber Teguh Aprianto termasuk yang pertama menemukan unggahan kebocoran data Polri ini.
Ia membagikan temuannya di platform X (Twitter) dan menyebut file itu berisi lebih dari 341.000 entri.
Beberapa pengguna media sosial yang menelusuri file tersebut mengonfirmasi bahwa sebagian data memang autentik, meskipun ada sejumlah entri yang tampak sudah kadaluarsa, tercatat sejak tahun 2017, dengan pangkat atau unit kerja yang kini sudah berubah.
Menanggapi hebohnya dugaan kebocoran tersebut, Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengetahui isu tersebut dan tengah melakukan penelusuran lebih lanjut.
“Itu kami dalami lagi,” ujar Reonald di Mapolda Metro Jaya, Senin (06/10/2025), seperti dikutip dari Kompas.
Ia menambahkan bahwa hasil pengecekan internal masih berlangsung dan belum ada keterangan resmi mengenai keaslian data yang beredar.
Nama Bjorka sudah lama menghantui dunia maya Indonesia. Sejak 2020, sosok ini dikenal sebagai peretas yang kerap membocorkan data milik instansi pemerintah dan BUMN, mulai dari data kependudukan Dukcapil, dokumen paspor, hingga basis data pengguna aplikasi PeduliLindungi.
Kini, setelah aksi terbarunya terhadap aparat kepolisian, publik kembali mempertanyakan:
siapa sebenarnya sosok di balik nama Bjorka, dan sampai kapan ia akan terus bermain kucing-kucingan dengan aparat?