LiteX.co.id, Sulawesi Selatan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Imbauan ini menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang yang melanda sejumlah wilayah.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, menjelaskan bahwa berdasarkan rilis BMKG untuk dasarian ketiga Desember 2025 (21-31 Desember), beberapa daerah di Sulsel telah masuk dalam kategori Waspada, Siaga, hingga Awas.
“Sejumlah wilayah seperti Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, serta Kota Makassar saat ini berada pada status Waspada hingga Awas,” sebut Amson Padolo, pada Minggu (28/12/2025).
Kondisi ini berpotensi memicu hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Dampak turunannya adalah peningkatan tinggi gelombang laut di wilayah perairan Sulawesi Selatan yang membahayakan aktivitas pelayaran.
Kewaspadaan ini kian ditingkatkan menyusul insiden tragis yang terjadi di perairan Pulau Sarappo, Kabupaten Pangkep.
Sebuah kapal motor dilaporkan tenggelam akibat dihantam cuaca buruk, yang mengakibatkan korban jiwa.
“Kami menerima laporan adanya kapal motor yang tenggelam akibat cuaca ekstrem. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang saudara kita meninggal dunia, termasuk salah satunya adalah Camat Liukang Tupabbiring. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini,” ujar Amson dengan nada prihatin.
Berkaca dari kejadian tersebut, BPBD Sulsel meminta nelayan, penyedia jasa transportasi laut, dan masyarakat umum untuk disiplin memantau informasi dari otoritas pelabuhan.
“Setiap akan melakukan perjalanan melalui laut, senantiasa ikuti petunjuk dan laporkan ke Syahbandar. Kalau disampaikan bahwa kondisi cuaca tidak memungkinkan, jangan dulu berlayar demi menghindari hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Selain itu, pengelola objek wisata, khususnya wisata bahari di wilayah zona merah cuaca, diminta untuk membatasi aktivitas pengunjung demi keselamatan.
Sementara itu, Prakirawan BMKG, Nur Asia Utami, menjelaskan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan ketika curah hujan diprediksi melebihi 100 milimeter per hari.
Terkait malam pergantian tahun, Nur Asia memaparkan bahwa secara umum cuaca di Sulawesi Selatan diprakirakan berawan dengan potensi hujan ringan.
Namun, wilayah pesisir perlu mewaspadai angin kencang.
“Untuk wilayah pesisir, ada potensi hujan ringan hingga sedang disertai angin kencang yang kecepatannya bisa mencapai 40 kilometer per jam,” jelas Nur Asia.
Ia menambahkan, intensitas hujan yang lebih tinggi diprakirakan terjadi pada dini hari hingga pagi hari.
Masyarakat diimbau terus memantau perkembangan cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG atau kanal media sosial resmi untuk mendapatkan informasi yang valid.






