LiteX.co.id, Kutim – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sedang berupaya mengejar ketertinggalan imunisasi bagi anak-anak yang belum sempat mendapatkannya selama pandemi Covid-19.
Pada masa pandemi, berbagai pembatasan aktivitas di luar rumah menyebabkan banyak anak tidak bisa mengikuti jadwal imunisasi yang seharusnya mereka terima.
Untuk menanggulangi hal ini, Dinkes Kutim meluncurkan program “imunisasi kejar” yang memungkinkan anak-anak mendapatkan dua kali imunisasi sekaligus, guna mengejar ketertinggalan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, Bahrani Hasanal, menjelaskan bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merekomendasikan pendekatan ini sebagai langkah yang aman, dan bahkan WHO menilai risiko tidak diimunisasi lebih berbahaya dibandingkan risiko Covid-19 pada anak.
Menurut Bahrani, jika kekurangan imunisasi ini dibiarkan, dapat berpotensi mengakibatkan ledakan kasus penyakit tertentu yang sangat berbahaya bagi anak-anak.
Ia menyebutkan contoh kasus polio di Aceh, yang muncul kembali akibat banyak anak belum menerima imunisasi polio. Kasus tersebut mendorong diadakannya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.
Bahrani menambahkan bahwa penyakit polio sebenarnya sudah hampir sepenuhnya diberantas sejak 2015, tetapi kembali muncul karena ketertundaan dalam imunisasi selama pandemi, yang menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
Ada sejumlah imunisasi yang penting bagi anak-anak berdasarkan panduan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi usia 0-11 bulan, termasuk HB0 1 dosis, BCG 1 dosis, DPT-HB-Hib 3 dosis, OPV 4 dosis, IPV 1 dosis, dan Campak Rubela 1 dosis.
Kemudian, Imunisasi Lanjutan Baduta untuk anak usia 18-24 bulan meliputi DPT-HB-Hib 1 dosis dan Campak Rubela 1 dosis. Ada juga Imunisasi Lanjutan untuk Anak Sekolah Dasar melalui program BIAS, dengan Campak Rubela dan DT untuk anak kelas 1, serta Td untuk anak kelas 2 dan 5.
“Kami tidak ingin ada kasus penyakit serius di Kutim akibat keterlambatan imunisasi, sehingga pemerintah menyediakan Program Imunisasi Kejar ini,” tutup Bahrani.(adv)