LiteX.co.id, JENEPONTO – Seorang nenek bernama Hasniah (65) asal Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menjadi korban hipnotis pada Jumat (5/4/2024).
Peristiwa ini terjadi saat Hasniah dalam perjalanan dari Panaikang, Kabupaten Bantaeng menuju kediaman anaknya di Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Kronologi Kejadian
Hasniah baru saja pulang dari Bulukumba setelah berjualan beras. Ia kemudian singgah di Bantaeng dan berniat melanjutkan perjalanan ke Jeneponto dengan kendaraan umum.
Saat menunggu di perhentian, sebuah mobil Avanza hitam berhenti dan menawarkan tumpangan. Hasniah pun naik ke mobil tersebut yang ternyata berisi empat orang.
“Nenekku naik ke Mobil Avanza hitam yang katanya (pelaku) mobil umum,” ujar cucu korban, Anis Sophia (23) seperti dikutip dari tribuntimur.
“Kursi depan ada dua orang, satu penumpang perempuan dan sopir, kursi kelas tengah satu orang laki-laki dan kursi kelas paling belakang satu orang laki-laki, nenek saya duduk di kursi kelas tengah,” lanjutnya.
Di dalam mobil, pelaku mulai melancarkan aksinya. Hasniah diberikan sebutir biji-bijian dan dihipnotis sehingga kehilangan kesadaran.
Pelaku kemudian menanyai Hasniah tentang uangnya dan mengiming-imingi untuk melipatgandakannya.
Hasniah yang berada di bawah pengaruh hipnotis tak sadar bahwa uangnya senilai puluhan juta rupiah dimasukkan ke dalam tas coklat oleh pelaku.
“Nenekku dikasi tas warna coklat untuk melipat gandakan uang, kata pelaku jangan dibuka sampai besok, itu tas kemudian dilakban, semua uang nenek saya kata pelaku ada di dalam, ditambah uang Rp 1 juta dari pelaku untuk disumbangkan ke Masjid dekat rumah nenek,” urainya.
Pelaku juga mengambil kalung emas seberat 12,5 gram milik Hasniah tanpa disadari korban.
Korban Diturunkan di Tempat Terpencil
Hasniah yang seharusnya diturunkan di perempatan Makodim 1425 Jeneponto malah diturunkan di simpang tiga Belokallong.
“Itu mobil di Belokallong ji dikasi turun nenekku, dan sementara shalat Jumat dikasi turun,” terangnya.
Kesadaran Hasniah baru pulih setelah salat dhuhur dan tadarus di rumah anaknya.
Saat itu, Hasniah histeris ketika melihat tas coklat pemberian pelaku hanya berisi amplop kosong dan tisu kotor.
Akibat kejadian ini, Hasniah kehilangan uang senilai Rp23 juta, kalung emas 12,5 gram, dan cincin emas 8,5 gram.
“Total uang itu yang ada di, dompet Rp 15 juta ditambah hasil jualan berasnya Rp 8 juta jadi total sekitar Rp 23 juta, emas kalung 12.5 gram, cincin 8,5 gram jadi 21 gram total emas,” sambungnya.
Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Peringatan Bagi Masyarakat
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus hipnotis.
Jangan mudah menerima tawaran dari orang asing, terlebih jika menawarkan sesuatu yang menggiurkan.
Jika merasa curiga, segera hubungi pihak berwajib untuk mendapatkan bantuan.(hiyotan)