LiteX.co.id, RAGAM – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa memberikan pekerjaan rumah (PR) matematika kepada siswa lebih banyak membawa dampak negatif dibandingkan positif.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal British Journal of Sociology of Education ini menemukan bahwa PR matematika, terutama yang terlalu rumit, dapat meningkatkan stres dan frustrasi pada anak-anak dan orang tua, memperkuat stereotip negatif tentang matematika, dan merusak minat dan motivasi belajar matematika.
Para peneliti dari University of South Australia dan St. Francis Xavier University di Kanada mewawancarai delapan keluarga dengan anak kelas 3 SD tentang pengalaman mereka dengan PR matematika. Hasilnya menunjukkan bahwa PR matematika sering kali dianggap sebagai tugas yang tidak menyenangkan dan memakan waktu.
Banyak orang tua merasa kesulitan membantu anak-anak mereka dengan PR matematika, dan hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam keluarga.
Penelitian ini menunjukkan bahwa PR matematika tidak selalu efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Justru, PR yang terlalu rumit dapat berakibat negatif bagi anak-anak dan orang tua.
Para peneliti menyarankan agar guru mempertimbangkan dengan cermat manfaat dan risiko PR matematika sebelum memberikannya kepada siswa.
Alternatif PR matematika yang lebih efektif dapat berupa memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar matematika dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, memberikan tugas yang menantang tetapi tidak terlalu rumit, dan melibatkan orang tua dalam proses belajar matematika anak-anak mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk anak lain. Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk menemukan cara terbaik untuk membantu anak-anak belajar matematika dengan cara yang efektif dan menyenangkan.(hiyotan)