LiteX.co.id, LUWU-Usia yang sudah senja yakni 90 tanjn, tak membuat semangat Muhammad Badaruddin pudar apalagi jika mengingat masa-masa dirinya memegang bambu runcing melawan penjajah. Senyum dari bibirnya dan wajah nampak riang saat ia hadir pada Upacara Peringatan HUT RI ke-77 di Lapangan Andi Djemma Belopa.
Dengan semangat membara seolah masih berada pada masa peperangan, Badaruddin yang telah berusia 90 tahun ini membacakan sambutan selaku Ketua Veteran Luwu di hadapan para Forkopimda Luwu. Di hadapan Bupati Luwu Basmin Mattayang, Badaruddin mewakili Veteran Luwu membaca pesan kesannya dengan lugas dan tegas. Isi sambutannya tak lain pesan semangat pada pada pemerintah dan pemuda agar menjaga kebersamaan sebagai wujud dari harapan para pejuang.
” Kami berlari sampai lasusua hanya menggunakan bambu runcing melawan penjajah, yang kami lawan pertama kali adalah penjajah Jepang, lalu penjajah Belanda. Senjata Jepang sempat kami rebut dipakai untuk melawan Belanda ” ujarnya.
Kakek kelahiran 1930 warga Kelurahan Bajo ini mengakui kehebatan Datu Luwu Andi Djemma yang tak pernah mau menyerah kepada penjajah. Semangat juang Andi Djemma diakuinya menjadi penyemangat para gerilyawan tetap merdeka. ” Para raja dari daerah lain sudah menyerahkan diri tapi Andi Djemma tak pernah serahkan diri sampai akhirnya ditangkap”ungkapnya.
Badaruddin berpesan kepada pemuda lanjutkan perjuangan dengan belajar dan pembangunan. Ia berharap perjuangan mereka dengan bambu runcing selalu diingat oleh pemuda agar semangat juang membangun negara terus ada di sanubari.
Meski kalimatnya sudah mulai terpatah-patah karena usia yang sudah senja, Badaruddin sepertinya tidak ada rasa capek jika berbicara soal kisah perjuangannya. (kartini)