LiteX.co.id, Internasional – Enam warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan jemaah umrah di jalan lintas Madinah-Mekkah, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025).
Selain korban jiwa, 13 orang mengalami luka-luka, sementara satu orang selamat tanpa cedera.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengonfirmasi bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menerima laporan insiden tersebut pada pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB.
Bus yang membawa 20 jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudaid, sekitar 150 kilometer di utara Jeddah.
Menurut laporan awal, kecelakaan terjadi akibat tabrakan antara bus dan sebuah jip yang tiba-tiba menyalip di jalur tersebut.
Akibat benturan keras, bus terbalik dan terbakar di pinggir jalan tol. Selain enam WNI, kecelakaan ini juga menewaskan seorang kernet bus asal Pakistan dan dua warga Bangladesh yang berada di dalam jip.
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan penyelenggara umrah dan korban selamat, berikut identitas enam WNI yang meninggal dalam kecelakaan tersebut:
- Sumarsih Djarudin (44)
- Audrya Malika Adam (16)
- Eny Soedarwati (49) – Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro
- Dian Novita (38) – Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo, Bojonegoro
- Areline Nawallya Adam (22)
- Dawam Mahmud (48)
Sementara itu, tiga korban luka serius masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Arab Saudi:
- Fabian R Respati (14): Mengalami luka bakar serius
- Ahsantu Dhonni Ghazali (55): Mengalami retak tulang
- M Nawawi (22): Mengalami retak tulang
Sebanyak 11 korban luka lainnya telah dipulangkan ke hotel di Mekkah untuk melanjutkan ibadah umrah.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa dugaan awal kecelakaan disebabkan oleh sopir yang mengantuk.
Namun, pihak otoritas Arab Saudi masih melakukan investigasi lebih lanjut.
“Kami akan mengevaluasi regulasi perjalanan umrah, termasuk aturan mengenai sopir bus di Mekkah dan Madinah. Tidak boleh ada lagi sopir tunggal yang bertugas dalam perjalanan panjang seperti ini,” tegasnya, seperti dikutip dari Kompas.
Sementara itu, KJRI Jeddah telah mengirimkan tim pelindungan WNI ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan otoritas setempat, termasuk rumah sakit, penyelenggara tur umrah, serta Kementerian Haji Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia juga telah menghubungi keluarga korban untuk membahas proses pemakaman.
Sesuai dengan kebijakan yang berlaku, pemakaman bisa dilakukan di Arab Saudi atau dipulangkan ke Indonesia sesuai permintaan keluarga.
Menanggapi insiden ini, Kemlu RI bersama Kementerian Agama akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna memastikan keselamatan jemaah umrah di masa mendatang.
Selain itu, Kemlu RI menegaskan komitmennya untuk mendukung penanganan medis bagi para korban yang masih dirawat.
“Kami akan memastikan seluruh proses, mulai dari identifikasi korban hingga penanganan medis, berjalan sesuai dengan prosedur. Keamanan jemaah umrah harus menjadi prioritas utama,” ujar Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha.
Hingga kini, otoritas Arab Saudi masih melakukan investigasi terhadap insiden tragis ini untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan dan langkah-langkah pencegahan ke depannya.