LiteX.co.id, CIANJUR – Belum lagi hilang diingatan peristiwa naas Kanjuruhan, saat ini Indonesia kembali berduka, menyelimuti rakyat Indonesia atas bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur dan Sukabumi Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan saat ini jumlah korban gempa bumi di Cianjur dan Sukabumi hingga tadi malam ini mencapai 162 orang.
“Kemungkinan jumlah korban akan berubah lagi seiring dengan evakuasi yang terus dilakukan oleh tim SAR, ” Gubernur Ridwan Kamil di Pendopo Bupati Cianjur Jawa Barat, Senin (21/11) malam.
Meski demikian, jumlah korban sebanyak 162 orang ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebut data jumlah korban itu belum tervalidasi oleh BNPB.
BNPB masih di menyebutkan angka jumlah korban meninggal sebanyak 62 orang sesuai rilis nomor 834.
“Kami sudah crosscheck surat tersebut, dari BPBD menyampaikan tambahan 100 korban meninggal dunia tapi belum bisa diverifikasi. Apabila ada perubahan data akan kami update lebih lanjut,” demikian prnyataan resmi BNPB saat yang dikutip dari KONTAN mengenai data beredar dari BPBD Cianjur.
Korban luka-luka mencapai 326 orang yang mayoritas luka patah tulang dan luka tertimpa bangunan dan kena benda tajam.
Gubernur Jawa Barat juga menyampaikan dari tiga gardu listrik ada dua gardu mengalami pemadaman karena rusak akibat gempa. Satu gardu yang mengalirkan listrik ke kota terutama Pendopo Kabupaten masih bisa berfungsi. Sampai Senin (21/11) malam baru 20% hidup listrik Kami mohon maaf kepada masyarakat,” kata Ridwan Kamil dikutip dari KONTAN.
Ridwan Kamil juga menyampaikan di beberapa lokasi masih ada warga hilang dan diduga masih terperangkap longsor.
Karena itu Gubernur menduga jumlah korban meninggal bisa lebih besar, saat tim melakukan evakuasi.
Gempa juga menyebabkan sebanyak 13.784 orang terpaksa mengungsi di 14 titik pengungsian karena beberapa sebab seperti rumah rusak parah dan rusak berat.
“Rumah yang rusak dengan skala 60%-100% sebanyak 2.345 unit,” kata Gubernur Jawa Barat ini.
Ia juga menyebutkan ada tiga titik jalan terisolasi yakni di jalan nasional. “Satu titik sudah mulai normal, tapi di tempat lain ada lima mobil terperangkap tanah longsor,” katanya.
Menurut Ridwan Kamil korban yang terisolir mayoritas adalah anak-mereka adalah anak-anak sekolah yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar pelajaran di madrasah dan pesantren.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan hari ini semua tim gabungan akan melakukan evakuasi korban gempa Cianjur secara besar besaran.
Evakuasi ini dilakukan setelah berbagai peralatan telah didatangkan ke titik-titik lokasi gempa.
“Seluruh infrastruktur sudah datang. Evakuasi akan kami mulai Selasa (22/11) pagi dengan beberapa helikopter dari BNPB yang siap membantu,” ujarnya.
Selain itu sudah ada relawan sebanyak 100 orang dari Jawa Barat, yang memiliki keahlian dalam search and rescue (SAR)
Sementara jumlah tenaga medis mencapai 90 orang dan sebanyak 30 orang dokter spesialis bedah yang berasal dari asosiasi kedokteran
“Jumlah oksigen dan tenda memadai,” kata Gubernur Ridwan Kamil.
Gubernur Ridwan Kamil yang akrab di sapa Kang Emil juga menyampaikan alat berat dari TNI sudah siap untuk melakukan evakuasi bersama dengan pasukan TNI. Pemerintah juga akan membangun Rumah Sakit darurat berupa tenda yang berlokasi di lapangan depan pendopo Kabupaten Cianjur.
Pemerintah provinsi bersama dengan TNI dan kementerian sosial juga sudah bersiap mendirikan dapur umum di 14 titik pengungsian. “Tiga diantaranya sudah siap malam ini,” kata Ridwan Kamil.
Selanjutnya Ridwan Kamil menyatakan bahwa pusat komando (Posko) Kebencanaan Gempa Cianjur akan dibuka di pendopo Kabupaten Cianjur.
“Ketua poskonya Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, satu pintu untuk menjawab pertanyaan terutama soal data,” ungkapnya.
Berita Sebelumnya
Korban Gempa Membludak, Perawat di RSUD Cianjur Kewalahan
Korban bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat, terus berdatangan dari berbagai arah wilayah Cianjur sehingga membuat jumlah pasien luka-luka membludak, petugas kesehatan pun menjadi kewalahan.
Hingga saat ini jumlah pasien sudah nyaris sampai seribu tepatnya sudah mencapai angka 700 pasien yang memenuhi ruang pasien RSUD di Cianjur bahkan ada yang dirawat di halaman serta parkiran akibat tidak ada lagi tempat.
Perawat dari TNI-Polri pun diterjunkan membantu para korban yang terus berdatangan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data terkini korban meninggal imbas gempa bumi magnitudo (M) 5,6 di Cianjur. Total sampai saat ini ada 46 orang meninggal dunia dan 700-an orang terluka.
“Sekarang sudah ada 46 orang yang meninggal dunia dan sudah ada di RSUD Kabupaten Cianjur, dan kurang lebih 700-an orang luka-luka,” kata Kepala BNPB Suharyanto saat konferensi pers via Zoom bersama BMKG, Senin (21/11/2022). Dikutip dari Detik.
Suharyanto mengatakan banyaknya korban meninggal dunia lantaran kondisi rumah-rumah di Cianjur yang tidak tahan gempa. Selain itu, gempa terjadi di siang hari. (*/ace)