LiteX.co.id, Makassar – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan menggelar konferensi pers terkait perkembangan penyidikan kasus penipuan online pada Sabtu (26/04/2025) di Aula Mappaoddang, Mapolda Sulsel.
Konferensi pers ini dipimpin oleh Kombes Pol Dedi Supriyadi selaku Direktur Kriminal Khusus, bersama Kepala Bidang Humas, Kombes Pol Didik Supranoto dan Kepala Bidang Propam, Kombes Pol Zulham Effendi.
Dalam keterangannya, Kabid Humas menyampaikan bahwa pada Jumat (25/04/2025) sekitar pukul 17.00 WITA, Ditreskrimsus menerima pelimpahan 40 terduga pelaku dari Kodam XIV Hasanuddin.
Proses serah terima tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan, verifikasi barang bukti, serta kelengkapan administrasi hingga pukul 23.50 WITA.
“Setelah pelimpahan, kami memberikan pemeriksaan kesehatan, makanan, serta melakukan identifikasi terhadap para terduga,” ujar Didik Supranoto.
Dalam penyidikan lanjutannya, tim forensik digital Ditreskrimsus menganalisis 144 unit handphone yang disita. Dari jumlah tersebut, data dari 20 unit berhasil diekstrak.
Berdasarkan hasil investigasi sementara, teridentifikasi 41 korban yang menjadi sasaran penipuan dengan tiga modus, yakni jual beli handphone, investasi lokal, serta investasi luar negeri.
Tiga korban telah memberikan keterangan resmi, masing-masing berasal dari Jawa Timur (kerugian Rp8 juta), Pontianak (kerugian Rp3 juta), dan satu korban dari Singapura (kerugian Rp30 juta).
Dedi Supriyadi mengungkapkan bahwa tiga terduga pelaku telah dipetakan berdasarkan hasil forensik dan peran mereka dalam tindak pidana.
“Karena ini penipuan dengan delik aduan, maka laporan korban menjadi syarat utama. Saat ini kami telah menaikkan proses penyidikan untuk ketiga terduga,” ungkapnya.
Sedangkan 37 terduga lain yang belum ditemukan keterlibatannya akan dipulangkan ke keluarganya sembari menunggu perkembangan penyelidikan lebih lanjut. Apabila ditemukan bukti baru, pemanggilan ulang akan dilakukan.
Polda Sulsel menegaskan komitmennya dalam memberantas kejahatan siber serta mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai bentuk penipuan online.
