Don't Show Again Yes, I would!

Peringati HUT Kopri, Wakil Bupati Sopppeng Baca Sambutan Beragam Presiden RI

Table of contents: [Hide] [Show]

LiteX.co.id, SOPPENG-Upacara peringatan hari ulang tahun Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia) lingkup Pemerintah Kabupaten Soppeng, upacara ini bertema Kopri melayani, berkontribusi dan berinovasi untuk negri, tempat di halaman Kantor Bupati Soppeng, Selasa (29/11).

Sambutan seragam Presiden RI, Joko Widodo selaku Penasehat Nasional Korpri pada hari HUT ke 51 Korpri Tahun 2022 yang dibacakan oleh Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide, yang bertindak selaku Inspektur Upacara.

Adapun isi dari pidato itu yakni, pada hari ini Korpri kembali memperingati hari ulang tahunnya ke 51. “Untuk itu saya atas nama pemerintah negara dan juga pribadi menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada para anggota Korpri di manapun saudara-saudara bertugas, saya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap keluarga besar korpri yang selama setengah abad telah memberikan Dharma, Bakti dan pengabdiannya dalam menjalankan tugas dan loyalitas pada bangsa dan negara,” ucapnya.

Sesuai dengan tema HUT Kopri pada ulang tahun kali ini yaitu “Korpri melayani, berkontribusi dan berinovasi untuk Negeri”. Maka diminta kepada seluruh anggota Korpri untuk benar-benar bisa bertransformasi secara total menjadikan dirinya sebagai bagian dari birokrasi untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan adaptif terhadap perubahan yang terus terjadi.

“Saya tegaskan pula Korpri sebagai bagian integral dari pemerintah harus terus diperkuat sebagai salah satu komponen bangsa yang sangat strategis sehingga fungsi-fungsi seperti tercantum dalam Undang-undang Aparatur Sipil Negara dapat diwujudkan secara bertahap, “harapnya.

Diminta agar Kopri tetap di dalam kedinasan sehingga aspirasi ASN dapat ditampung di formulasikan dan disalurkan secara proporsional dan profesional. Untuk itu, jangan terdapat persepsi yang keliru apalagi berbeda terhadap apa yang disampaikan ini.

Pada kesempatan yang baik ini “saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan harapan untuk dipedomani, ” ujarnya.

Pertama, perkuat solidaritas korps dan memperkuat kerjasama dengan segenap komponen bangsa dalam rangka menegakkan fungsi sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Kedua, cari terobosan-terobosan positif dan cara kerja lebih cepat dan lebih murah serta birokrasi yang lebih singkat, transparan dan akuntabel guna meningkatkan pelayanan publik yang makin berkualitas.

Ketiga, perkokoh integritas aparatur melalui perubahan mindset dengan menghindari segala bentuk pungutan liar, tingkatkan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas. Perkuat jiwa korps disiplin dan tertib hukum.

Keempat, cara kerja manual harus diubah dengan cara kerja digital di seluruh jajaran birokrasi pusat dan daerah. Sistem pemerintahan berbasis elektronik untuk dijadikan motor penggerak baru dalam pembangunan. tutupnya”

Turut hadir, Sekretaris Daerah Kabupaten Soppeng, para staf ahli, para Asisten Setda Kabupaten Soppeng, para Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Soppeng.


Sejarah berdirinya KORPRI


Hari Korpri diperingati bertepatan dengan terbentuknya Korpri, yakni pada 29 November 1971.

Pembentukan Korpri dilakukan pada zaman Presiden Soeharto berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82/1971.

latar belakang sejarah KORPRI sangat panjang yakni sejak masa penjajahan kolonial Belanda.

Saat itu, kedudukan pegawai merupakan pegawai kasar atau kelas bawah, karena pengadaannya didasarkan atas kebutuhan penjajah semata.

Awalnya, tujuan pembentukan Korpri adalah untuk menghimpun pegawai dari beragam instansi dan tidak memihak pada sisi mana pun.

Namun, berjalannya waktu anggota Korpri sulit membedakan dirinya sebagai anggota Korpri atau anggota lain.

Pada saat itu, Korpri yang beranggotakan PNS dinilai memiliki tujuan untuk memperkuat barisan.

Terlebih lagi, adanya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1976 tentang Keanggotaan PNS dalam Partai Politik atau Golongan Karya.

Namun, sejak era reformasi dimulai, cara pandang tersebut dianggap berbeda karena PNS tidak diperbolehkan terjun ke dunia politik.

Jika ingin berpolitik, PNS harus melepas status pegawainya. (aswar)

Share:

Ocha

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *