LiteX.co.id, Kutim – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menegaskan pentingnya disiplin dan kepatuhan peserta dalam pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Seleksi yang diikuti ribuan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) ini menerapkan aturan ketat, terutama terkait kehadiran dan kesesuaian formasi.
“Dari sisi kehadiran, sangat penting untuk hadir tepat waktu. Peserta yang tidak hadir dianggap mengundurkan diri karena tidak ada kesempatan berikutnya. Hal yang sama akan diterapkan pada tahap kedua nanti,” ujar Bupati Ardiansyah, Selasa (3/12/2024).
Bupati menekankan bahwa ketepatan waktu adalah hal mendasar dalam seleksi ini. Peserta yang terlambat tetap diperbolehkan mengikuti tes, namun ketidakpatuhan pada prosedur akan memengaruhi hasil seleksi mereka.
“Disiplin soal waktu itu sangat penting. Peserta yang terlambat tetap bisa ikut, tetapi ada prosedur yang terlanggar, dan ini tentu akan berdampak pada hasil akhir mereka,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti adanya peserta yang tidak mengikuti formasi yang telah ditentukan, yang justru memperbesar persaingan di luar rencana.
“Kami sudah menyiapkan formasi sesuai kebutuhan. Namun, ada empat peserta yang tidak taat aturan dan mencoba formasi lain, yang tentunya memperketat kompetisi di formasi tersebut,” ungkap Ardiansyah.
Bupati Kutim memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk mencari solusi agar seluruh peserta seleksi mendapatkan peluang yang adil.
“Kami berupaya agar tidak ada yang tertinggal. Semua peserta harus mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari P3K sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Seleksi P3K ini diharapkan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai formasi penting, dengan mengutamakan peserta yang kompeten dan disiplin. Langkah ini menjadi bagian dari visi Pemkab Kutim dalam memperkuat pelayanan publik dan mendukung pembangunan daerah.
“Semoga seleksi ini berjalan lancar dan memberikan hasil terbaik untuk masyarakat Kutai Timur,” tutup Ardiansyah.
(adv)