LiteX.co.id, LUWU – PT Petrokimia Gresik gelar pemupukan perdana demplot ZA Plus dan Phosgreen di Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, pada Rabu (3/8) siang.
Pada kegiatan ini hadir langsung Direktur Oprasi dan Produksi, PT Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, Perwakilan Forkopimda, dan kelompok tani se-Kabupaten Luwu.
Usai melakukan pemupukan perdana, dilanjutkan dengan sarasehan petani, kios dan distributor pupuk.
Pada kesempatan itu, Bupati Luwu Basmin Mattayang, berharap kepada kementrian pertanian untuk menambah kuota pupuk subsidi di Kabupaten Luwu.
“Di Luwu ini kita kekurangan pupuk subsidi, kasihan petani, kita disini butuh pupuk, NPK kebutuhannya 40.000 ton, yang diberikan cuman 15.000 ton. Sementara urea kita butuhkan 30.000 ton, cuman dapat 15.000 ton. Karena itu kita usulkan agar pupuk di Luwu bisa ditambah,” kata Basmin.
Ia menerangkan, jika di Luwu saat ini berupaya meningkatkan produktivitas pertanian perkebunan maupun pertanian sawah, sehingga perlu didukung dengan pupuk yang lebih banyak
“Kadang pengecer kosong dia punya gudang, ada kendalanya. Kita punya sawah saja di sini ada 40.000 hektar sawah. Kemudian pupuk non subsidi sangat mahal, kita berharap bisa dijangkau harganya oleh petani,” harapnya

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyampaikan bahwa, ketiga produk Petrokimia Gresik yang diaplikasikan dalam demplot ini yaitu Petro ZA Plus, Phosgreen, dan pupuk organik Petroganik Premium yang baru saja diluncurkan pada akhir Juli 2022.
“Produk baru ini sudah melewati uji kualitas baik di Kebun Percobaan kami maupun demplot di beberapa daerah. Kami ingin petani di Kabupaten Luwu yang merupakan sentra penghasil padi bisa merasakan kualitas produk kami melalui peningkatan produktivitas hasil panen,” ujar Digna.
“Melalui demplot ini kami melibatkan 100 petani, dengan harapan produk baru Petrokimia Gresik mampu mendukung ketahanan pangan nasional dan mendongkrak kesejahteraan petani, khususnya di Sulawesi Selatan,” ujar Digna.
Ia menambahkan, demplot Petro ZA Plus, Phosgreen dan Petroganik Premium telah dilaksanakan di ratusan titik yang tersebar di beberapa provinsi Indonesia.
Pupuk ini menjadi alternatif bagi petani yang membutuhkan produk ZA, SP-36 dan pupuk organik yang saat ini sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian No 10 Tahun 2022.
Pupuk Petro ZA Plus berbentuk kristal dan berwarna hijau, memiliki kandungan Nitrogen (N) 21%, Sulfur (S) 24%, Zinc (Zn) 1000 ppm. Pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, banyaknya daun dan menjadikan warnanya nampak lebih hijau. Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.
Sedangkan sebagai pengganti SP-36, Petrokimia Gresik menghadirkan Phosgreen. Pupuk ini memiliki kandungan Fosfat dan Kalsium masing-masing minimal 20%, serta Magnesium minimal 3% yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan. Phosgreen juga diperkaya dengan tambahan unsur hara Sulfur yang dapat meningkatkan mutu hasil panen.
Berikutnya pupuk Petroganik Premium akan menjadi solusi kebutuhan pupuk organik petani. Pupuk ini memiliki kandungan C-organik tinggi, yakni minimal 15%, C/N ratio maksimal 25, dan pH antara 4 hingga 9. Kandungan C-organik yang tinggi menjadikan pupuk berbentuk granul ini mampu memperbaiki struktur dan tata udara tanah dengan lebih optimal sehingga penyerapan unsur hara oleh akar menjadi lebih baik. Pupuk ini cocok untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman.
“Ketiga pupuk ini menjadi solusi pemenuhan kebutuhan nutrisi lengkap, yang didalamnya tidak hanya nutrisi makro, tetapi juga unsur mikro yang juga sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk hasil panen yang melimpah,” tutup Digna.(*)