LiteX.co.id, LUWU – Seorang warga Bassiang Timur, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, bernama Daeng Tula begitu yakin jika mayat tanpa kepala yang ditemukan di Dusun Uru Desa Ilanbatu Uru Kecamatan Walenrang Barat Kab. Luwu, Kamis (1/8/2022), sepupunya yang menghilang sebulan lalu bernama Usman warga Makassar.
Keyakinan ini didapatkan ketika mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Palopo, dua hari setelah penemuan mayat itu. Ada ciri-ciri yang kemiripannya sama dengan sepupunya Usman. Diantaranya pusar yang menjulur keluar, alat kelamin yang disunat kampung serta berkaki O. “Tim yang memandikan menyampaikan seperti itu ciri-ciri mayat, sepupu satu kali saya namanya Usman persis seperti itu yang disebutkan ciri-cirinya tapi karena belum bisa dipastikan maka kami menunggu hasil saja mayat tidak bisa kami bawa, “ujarnya saat ditemui di kediamannya.
Ia lanjut bercerita, Usman menghilang pada Kamis tanggal 11 Agustus, pada sore hari jelang sholat magrib. Usman bersama beberapa temannya dari Makassar datang ke Dusun Poporang, Desa Lempe Pasang Walenrang Barat, Kabupaten Luwu. Tujuan kedatangannya mengerjakan proyek tower di lokasi perkampungan yang masih sepi itu. Pada hari Kamis usai kerja, Usman bersama dengan beberapa temannya makan bersama di rumah Kepala Dusun Poporang tempat mereka tinggal. Selesai makan, Usman keluar dari rumah diduga ke bawah sungai yang tak jauh dari rumah. Semenjak saat itu Usman tak lagi ditemukan. ” Setelah makan, teman-temannya duduk di teras beberapa lama kemudian mereka mulai mencari Usman karena tidak ada pulang, ada satu teman Usman yang tidak ikut mencari karena ia ke Batusitanduk beli cas katanya, temannya yang beli cas ini nyaris bersamaan dengan Usman keluar, duluan Usman tapi mereka tidak pergi sama,” ujar pria berdarah Makassar ini.
Lanjutnya, setelah ada khabar hilangnya Usman sejak saat itu handphonenya tidak ditemukan nomor yang digunakan pun tidak aktif. Menurutnya ada satu yang janggal jika memang mayat yang ditemukan itu adalah Usman, kenapa mayat itu tidak menggunakan pakaian sehelaipun, sementara Usman saat hilang menggunakan pakaian kaos biru dan celana panjang coklat. “Kalau kakanya Usman tidak yakin kalau itu adeknya karena saat ditemukan itu mayat badanya masih utuh sementara kakanya berpendapat kalau mayat sudah tiga minggu pasti sudah hancur sementara mayat ini hanya kepala yang hilang diduga hancur dimakan binatang karena masih ada helai rambut dibagian belakang tapi kalau saya yakin karena selain ciri-cirinya tak ada orang lain mencari keluarganya yang hilang kecuali kami,” terangnya.
Didampingi istrinya bernama Andi Asi, Daeng Tula berharap identitas mayat itu segera diketahui, soal indikasi adanya pembunuhan dirinya masih belum mau berpikir ke situ, tapi jika memang ada hasilnya nanti dan ada ciri-ciri pembunuhan ia berharap pada pihak kepolisian agar diselidiki. Lokasi hilangnya Usman dan lokasi temuan mayat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan, aliran sungai yang Desa Lempe Pasang satu aliran dengan lokasi temuan mayat.
Sementara itu Tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, melakukan autopsi dan identifikasi atas penemuan mayat tanpa kepala di RSUD Sawerigading Palopo, Sabtu (3/9/2022). Spesialis Forensik RSUD Labuang Baji Makassar, dr. Deni Matius, mengatakan, tim Forensik Polda Sulsel melakukan autopsi tersebut berdasarkan surat permintaan Polres Luwu.
“Kami telah melakukan proses autopsi terhadap penemuan jenazah tanpa kepala yang ditemukan beberapa hari yang lalu. Sementara dalam pemeriksaan autopsi mayat itu dilakukan selama kurang lebih 3 jam dan prosesnya berjalan dengan lancar,” ungkap dr. Deni Matius , dikuitip dari Intinesia.co.
Dilansir dari Indonesia.co, dalam proses autopsi mayat tersebut, ia mengatakan hal yang paling krusial adalah identifikasi jenazah dikarenakan belum lengkapnya anggota tubuh pada mayat tersebut. “Hal yang paling krusial dalam proses autopsi ini adalah identifikasi karena sebagaimana yang kita tahu korban ditemukan dalam kondisi tanpa kepala,” ucapnya.
Dalam proses autopsi, dr Deni menyebut, pihaknya masih butuh waktu kurang lebih 2 bulan untuk memastikan identitas mayat tersebut. Menurut dia, pihaknya juga telah berhasil mengambil sampel DNA milik mayat untuk lebih memperkuat identitas.
Untuk autopsi ini ada beberapa sampel yang telah diambil untuk proses pemeriksaan di laboratorium terkait DNA-nya itu nanti akan dirampungkan selama kurang lebih 2 bulan, “nanti hasilnya kami serahkan ke pihak penyidik,” tuturnya.
Untuk diketahui, Polres Luwu mendatangi lokasi penemuan mayat di dusun Uru Desa Ilanbatu Uru Kecamatan Walenrang Barat (1/8/2022). Berdasarkan informasi mayat ditemukan oleh AN (25) bersama IS (19) warga Dusun Uru Desa Ilabnatu Uru Kec. Walenrang Barat Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, dimana AN dan IS berteman empat orang bermaksud memasang jerat untuk menangkap iguana di pinggir sungai Lamasi.
Saat mereka melihat sosok mayat dalam keadaan telungkup disela bebatuan mengeluarkan bau busuk serta dikerumuni lalat. Kemudian mereka menyampaikan penemuan mayat tersebut kepada masyarakat sekitar dan oleh Kepala Dusun Uru menghubungi pihak Kepolisian Sektor Walenrang. Kapolsek Walenrang Iptu Siliwadi menyampaikan setelah menerima laporan masyarakat tentang penemuan mayat
“Personil Polsek Walenrang bergerak ke lokasi yang dipimpin oleh Kanit Sabhara Polsek Walenrang IPDA Frans Solanus Raja untuk mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sekitar pukul 13.00 wita dilakukan evakuasi mayat dengan dibantu oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas Walenrang dan Masyarakat setempat, “terangnya.
“Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Walenrang Barat ditemukan bahwa mayat tersebut sudah tidak memiliki kepala dan jenis kelaminnya tidak dapat diidentifikasi oleh warga. Selanjutnya mayat dibawa ke Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo dengan menggunakan mobil Patroli Polsek Walenrang untuk dilakukan identifikasi mayat/otopsi, terang Siliwadi.
Dikomfirmasih terpisah Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Jon Paerunan,SH membenarkan penemuan mayat tersebut.
” Sudah ditangani oleh anggota dan sementara berkoordinasi dengan kedokteran Forensik Polda sulsel dan direktorat Kriminal Umum ( Krimun) , ujar Jon. (kartini)