LiteX.co.id, Palopo – Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Syamsul Alam, mewakili Pj. Wali Kota Palopo dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Palopo Tahun 2025, yang dilaksanakan di Auditorium Saokotae, pada Selasa (06/05/2025).
Dalam sambutannya, Syamsul Alam menyampaikan bahwa angka stunting di Indonesia masih memerlukan perhatian serius, sebab prevalensinya belum mencapai standar ideal dari WHO, yakni di bawah 20 persen.
Ia menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam penanganan stunting. Menurutnya, upaya pencegahan tidak hanya difokuskan pada ibu hamil dan balita, tetapi harus dimulai sejak usia pra-nikah.
“Langkah cepat pemerintah ini harus kita sambut secara positif. Stunting merupakan masalah demografi yang memerlukan intervensi menyeluruh, dimulai dari edukasi sejak dini,” jelasnya.
Syamsul Alam juga menggarisbawahi strategi penting dalam penanganan stunting, termasuk penguatan peran Posyandu sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Ia mendorong agar sarana yang telah ada dimaksimalkan kembali melalui pendekatan mikro.
“Kolaborasi antar pihak sangat diperlukan. Tidak hanya pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga masyarakat, tenaga medis, dan sektor swasta harus terlibat aktif,” ujarnya.
Ia berharap jumlah kelurahan yang berhasil mencapai status zero stunting di Kota Palopo dapat terus meningkat dari tahun ke tahun.
Rakor ini turut dihadiri oleh pimpinan perangkat daerah terkait, camat se-Kota Palopo, kepala UPT KB, penyuluh KB, petugas penginput dan penanggung jawab data, serta para undangan lainnya.