LiteX.co.id, Internasional – Pusat Meteorologi Nasional (NMC) Arab Saudi memprediksi bahwa suhu ekstrem akan terus melanda wilayah utara dan tengah negara tersebut, disertai kemungkinan turunnya salju lebih lama di wilayah-wilayah seperti Tabuk, Al Jouf, dan Perbatasan Utara.
Melalui pernyataan di akun media sosial X, NMC menjelaskan bahwa cuaca dingin akan meluas hingga mencakup Riyadh dan Madinah, dengan suhu diperkirakan mencapai rekor rendah.
Di beberapa wilayah utara, suhu bahkan bisa turun di bawah nol derajat Celsius, sedangkan Riyadh diprediksi mencatat suhu serendah 2°C pada akhir pekan ini.
“Hingga pekan depan, fluktuasi cuaca signifikan akan terjadi, termasuk hujan lebat dan salju, terutama di dataran tinggi Tabuk dan wilayah Perbatasan Utara,” ungkap Aqeel Al Aqeel, analis cuaca di Departemen Meteorologi.
Tidak hanya itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang yang membawa pasir, juga dilaporkan terjadi di sebagian besar wilayah seperti Tabuk, Makkah, Madinah, Hail, Al Qassim, Riyadh, Provinsi Timur, dan Al Baha.
Sementara itu, kabut tebal diperkirakan terbentuk pada malam hingga dini hari di wilayah-wilayah tersebut, termasuk Asir dan Jazan.
NMC mencatat, gelombang dingin paling ekstrem yang pernah dialami Arab Saudi terjadi pada Januari 1992, ketika suhu di Hail mencapai -9,3°C.
Sementara itu, rekor suhu rata-rata terendah selama tujuh hari berturut-turut adalah -4,4°C.
Musim dingin kali ini menunjukkan tren serupa, dengan suhu ekstrem dan cuaca yang tidak menentu.
Warga diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi cuaca dingin dan mematuhi peringatan dari otoritas terkait.