Don't Show Again Yes, I would!

Trump Bombardir China dengan Tarif Impor 104 Persen, IMF Angkat Suara

LiteX.co.id, Internasional – Amerika Serikat dan China kembali terlibat dalam perang dagang besar-besaran yang memicu kegelisahan di pasar global.

Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor baru terhadap China yang kini mencapai total 104 persen. Kebijakan tersebut mulai berlaku Rabu (09/04/2025), setelah China menolak menarik tarif balasan yang sebelumnya mereka tetapkan.

Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, kenaikan tarif ini adalah bagian dari strategi Presiden Trump untuk menekan negara-negara dengan surplus perdagangan besar terhadap AS, terutama China.

Ia juga menyebutkan bahwa kebijakan tersebut akan diperluas ke puluhan negara lain, termasuk anggota Uni Eropa, dengan tarif tambahan antara 11% hingga 50%.

Trump sebelumnya telah menaikkan tarif menjadi 20% pada Februari 2025, yang ia kaitkan dengan dugaan keterlibatan China dalam penyelundupan fentanil dan bantuan terhadap imigrasi ilegal.

Tarif itu kemudian ditingkatkan menjadi 34%, dan kini ditambahkan lagi 50%, menjadikan total bea masuk atas produk China menjadi 104%.

China merespons dengan keras. Selain menerapkan tarif balasan 34%, pemerintah Tiongkok mempertimbangkan untuk melarang pemutaran film-film Amerika di bioskop lokal.

Pada tahun sebelumnya, industri film Hollywood mencatat pendapatan sebesar USD 585 juta di China—jumlah yang kini terancam hilang jika rencana tersebut direalisasikan.

Tak hanya itu, China juga mengancam akan memberlakukan larangan impor terhadap produk unggas asal Amerika. Langkah-langkah balasan ini menunjukkan bahwa Beijing tidak akan tinggal diam dalam menghadapi tekanan ekonomi dari Washington.

Dampak kebijakan ini mulai dirasakan di pasar finansial. Indeks Dow Jones ditutup melemah 320 poin pada Selasa (08/04/2025), sementara Nasdaq dan S&P 500 juga mengalami penurunan signifikan. Investor global mulai menunjukkan kekhawatiran akan risiko resesi global yang semakin nyata.

Dana Moneter Internasional (IMF) turut menyampaikan keprihatinan. Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, menyatakan bahwa peningkatan tarif sepihak oleh AS berpotensi merusak stabilitas ekonomi dunia yang sudah rapuh.

Ia menyerukan agar AS dan mitra dagangnya segera mencari solusi damai guna menghindari kerusakan lebih lanjut.

Sementara itu, investor miliarder Bill Ackman mengkritik kebijakan Trump sebagai ancaman terhadap kepercayaan global terhadap AS sebagai mitra dagang.

Ia menilai bahwa tindakan tersebut akan merugikan konsumen berpenghasilan rendah dan menciptakan ketidakpastian besar di dunia usaha.

Trump tetap bersikeras. Dalam unggahannya di Truth Social, ia menyebut bahwa semua pembicaraan dengan China dibatalkan, sementara negosiasi bilateral dengan negara lain akan segera dimulai.

Gedung Putih memastikan bahwa kebijakan ini akan terus berlanjut hingga China tunduk pada aturan yang dianggap “adil dan resiprokal.”

Kebijakan ini dinilai sebagai salah satu langkah paling agresif dalam sejarah hubungan perdagangan modern dan menjadi pengingat bahwa perang dagang belum usai.

Dunia kini menanti apakah langkah Trump akan membuka jalan ke negosiasi baru atau justru memperdalam jurang konflik ekonomi global.

Share:

Ocha

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *