LiteX.co.id, Lutra – Seorang warga Desa Sukamaju, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Suwarno, mengeluhkan sertifikat tanah miliknya yang dijadikan jaminan di ULaMM Cabang Bone Bone.
Sertifikat tersebut hingga kini belum dikembalikan oleh pihak PNM ULaMM, meski kredit telah dilunasi sejak beberapa waktu lalu, Selasa (10/11/2024).
“Saya sudah jenuh dan beberapa kali bolak-balik ke ULaMM, tapi pihak ULaMM belum juga menyerahkan sertifikat saya. Padahal kreditnya sudah saya lunaskan,” ungkap Suwarno kepada awak media.
Suwarno menjelaskan bahwa sertifikat tanah tersebut awalnya adalah milik keponakannya, yang diagunkan di ULaMM. Setelah melunasi pinjaman, rencananya sertifikat itu akan dibalik nama.
Namun, ia kecewa karena sertifikat tidak kunjung dikembalikan. “Alasannya uang pelunasan saya tidak sampai ke kantor. Padahal saya melunasi pinjaman itu langsung di kantor ULaMM dan memiliki bukti kwitansi asli,” keluhnya.
Saat dikonfirmasi, pihak ULaMM Cabang Bone Bone menjelaskan bahwa karyawan tempat Suwarno melakukan pelunasan telah menggelapkan uang tersebut.
Haeril, manajer ULaMM Cabang Bone Bone, mengatakan bahwa sertifikat agunan Suwarno ada di kantor cabang Palopo. Namun, ia mengklaim bahwa sistem masih mencatat pinjaman belum lunas akibat penggelapan oleh oknum karyawan.
“Untuk lebih jelasnya, silakan langsung ke kantor cabang Palopo. Nomor telepon kepala cabang tidak bisa saya berikan,” ujar Haeril.
PNM ULaMM, yang diluncurkan sejak Agustus 2008, dikenal sebagai layanan pembiayaan langsung untuk usaha mikro dan kecil. Kasus ini memicu sorotan terhadap mekanisme internal dan layanan nasabah PNM ULaMM.
(Rusdianto Baso)
