LiteX.co.id, TORAJA – Terjadi bentrok antara polisi dan massa pendemo gabungan mahasiswa dan masyarakat yang mengawal jalannya sidang kasus sengketa di Makale, Toraja Utara Sulawesi Selatan, sore tadi, Rabu (14/08).
Awalnya massa mengawal sidang putusan pengadilan sambil membakar ban bekas, mereka melakukan aksi atas kasus sengketa lahan Lapangan Gembira Rantepao, merupakan agenda yang sempat tertunda.
Situasi tiba-tiba ricuh berawal dari tindakan massa melempar batu ke polisi yang sedang pengamanan. Polisi tidak tinggal diam lalu membalas lemparan massa dengan tembakan gas air mata sekali kali suara tembakan terdengar. Akhirnya aksi saling balaspun terjadi.
Massa berhamburan sambil tetap melempar batu, lalu dibalas tembakan gas air mata oleh polisi saat situasi terlihat tidak kondusif. Polisi juga menurunkan kendaraan taktis water canon yang menyemprot air ke arah massa.
Dikutip hari detiksulsel, “kami datang untuk mengawal putusan sidang Lahan Lapangan Gembira, agar Pengadilan Negeri tidak disusupi dengan mafia tanah. Tidak ada yang boleh menggusur lahan di sana karena itu masuk kawasan adat,” teriak salah satu massa aksi demo.
Situasi mulai meredah ketika salah seorang polisi yang melakukan pendekatan persuasif sambil memberikan arahan lewat pembesar suara. (kartini)