Don't Show Again Yes, I would!

Kepala BAPPERIDA Sebut Luwu Utara Ladang Emas Hijau dan Biru Bagi Sulawesi Selatan

LiteX.co.id, MASAMBA – Luwu Utara Ladang Emas Hijau dan Biru Bagi Sulawesi Selatan. Hal ini diungkapkan oleh H.Aspar di hadapan jajarannya pada saat Pertemuan internal Bapperida dalam menyambut Tahun 2024.

Menurutnya, Besarnya share Sektor Pertanian yang mencapai 49,97% terhadap PDRB Luwu Utara,menjadikan Luwu Utara sebagai kabupaten terbesar ke tiga di Sulawesi Selatan yang menjadi sumber Ekonomi Hijau dan Biru setelah Luwu dan Takalar, sekaligus sebagai daerah penopang dan menjadi supporting Pertumbuhan Ekonomi Ril di Sulawesi Selatan, yaitu Ekonomi yang secara riil digerakkan oleh masyarakat itu sendiri dan hampir dipastikan tidak akan dipengaruhi oleh kondisi Perekonomian Global.

Luwu Utara merupakan daerah yang sangat diuntungkan oleh luas daerahnya yang terluas di Sulawesi Selatan, yang memiliki potensi dan keragaman yang bernilai tinggi dan telah masuk dalam Area Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT) dengan tutupan lahan yang didominasi oleh hutan yang mencapai 5.579,39 Km2 dan manjadikannya sebagai paru-paru pulau Sulawesi.

Selain hutan, tutupan lahan ini juga masih didominasi oleh lahan Perkebunan/Kebun yang telah mencapai 765,25 Km2, Sawah yang mencapai 292,70 Km2, Tambak yang mancapai 136,42 Km2, Hutan mangrove yang mencapai 8,87 Km2 dan selebihnya adalah area yang akan dibudidayakan menjadi area produktif yang mencapai sektar 639,78 Km2.

Sementara Sub sektor Kelautan dan Perikanan yang ada wilayah pesisir teluk Bone yang didukung oleh garis pantai yang mencapai kurang lebih 60 Km dan Pelabuhan Munte yang telah beroperasi dan telah dimanfaatkan oleh 4 Pabrik Kelapa Sawit yang beroperasi di Luwu Utara dalam memenuhi kebutuhannya termasuk dalam mengekspor hasil olahannya dalam bentuk minyak CPO.

Produksi dari Sektor Pertanian yang mendukung Ekonomi Hijau Luwu Utara pada tahun 2022 telah mencapai 1.251.168,94 Ton dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 1.412.630,28 Ton atau tumbuh sekitar 12,90%. Sementara yang menunjang Ekonomi Biru telah mencapai produksi sebesar 254.571,84 Ton pada tahun 2022 meningkat menjadi 262.862,11 Ton di tahun 2023 atau mengalami percepatan sebesar 3,26%. Dan Share Sektor Pertanian dalam pembentukan Pergerakan Perekonomomian Luwu Utara yang terpublis di PDRB Luwu Utara telah mencapai 8,02 Trilliundari Total PDRB Luwu Utara yang telah mencapai 16,05 Trilliun.

Curah hujan yang tinggi, Aliran Sungai terbanyak, serta wilayah Hutan yang sangat luas dengan keasrian yang relatif masih terjaga menjadi surga bagi Masyarakat Luwu Utara.

“Semenjak Luwu Utara berdiri hingga saat ini, 2 Sub Sektor dari Sektor Pertanian ini telah menjadi tulang punggung perekonomian Luwu Utara. Dimana dariTingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) yang telah mencapai 66,98% tahun 2023, 49,28% masyarakat Luwu Utara masih memilih Lapangan Pekerjaan Utamanya di Sektor Pertanian, sementara ke Sektor Jasa-Jasa baru 38,28% dan ke sektor Manufaktur hanya 12,44%.Itu artinya bahwa masyarakat Luwu utara hingga saat sumber kehidupannya masih dipercayakan ke Sektor Pertanian,”Terang H.Aspar, Kepala BAPPERIDA Luwu Utara, Senin (15/01/2024).

Saya kira kedepan Sektor masih menjadi primadona bagi Luwu Utara, dengan berbagai kebijakan termasuk intensifikasi melalui mekanisasi, pembangunan Bendung Baliase dan jaringannya,serta pengembangan dan pemberdayaan Sub Sektor Kelautan yang didukung oleh Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan melalui penambahan penebaran Rumpon dan Apartemen Ikan terkhusus di sepanjang Teluk Bone, maka hampir dipastikanakan menjadikan sektor ini ladang emas hijau dan biru di Luwu Utara.

“Tabe na 2 Sektor ini adalah sektor yang digerakkan para pelaku ekonomi ril, dimana secara merata masyarakat Luwu Utara sebagai pelakunya danakibatnya Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio red) masyarakat di Luwu Utara Rendah” Pungkas H. Aspar yang pernah menjabat di Badan Pusat Statistik Luwu Utara.(aksan)

Share:

Ocha

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *