LiteX.co.id, Internasiona – Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, California, telah memasuki pekan kedua sejak pertama kali dilaporkan pada Selasa (7/1/2025). Hingga Rabu (15/1/2025), kobaran api masih melanda beberapa wilayah, menewaskan 25 orang dan menyebabkan lebih dari 179.000 warga harus mengungsi.
Wilayah Eaton tercatat sebagai lokasi dengan dampak terparah, dengan 14.000 hektar lahan dan 7.000 bangunan hangus terbakar.
Sebanyak 17 korban jiwa dilaporkan berasal dari wilayah ini, menjadikannya salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah California Selatan.
Di Pacific Palisades, api telah melahap 23.700 hektar lahan dan menghancurkan 5.000 bangunan. Dengan tingkat kendali hanya 18 persen, kawasan ini tetap menjadi perhatian utama tim pemadam kebakaran.
Bencana ini telah mencatatkan kerugian ekonomi yang mencapai lebih dari 150 miliar dolar AS atau setara Rp2.300 triliun, menjadikannya salah satu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Sebagai perbandingan, kebakaran Cedar pada 2003 di San Diego County menghancurkan hampir 3.000 bangunan dan menewaskan 15 orang.
Badan Cuaca Nasional memperingatkan potensi angin kencang yang dapat memperburuk situasi hingga akhir pekan.
Dengan ancaman kobaran api yang terus meluas, otoritas setempat telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk 179.000 warga Los Angeles.
Tim Cal Fire melaporkan bahwa kebakaran di Eaton berhasil dikendalikan sekitar 35 persen, sedangkan di Palisades baru mencapai 18 persen.
Kebakaran Auto di Ventura menunjukkan kemajuan dengan tingkat kendali 47 persen, sementara kebakaran Hurst hampir sepenuhnya terkendali di angka 97 persen.
Hingga Rabu pekan ini, total korban tewas mencapai 25 orang, dengan 13 orang lainnya masih hilang di Palisades.
Ribuan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang terus menyebar akibat vegetasi kering dan angin kencang khas Santa Ana.
Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles menjadi pengingat nyata akan dampak buruk perubahan iklim dan pentingnya kesiapan menghadapi bencana. Meski upaya pemadaman terus berlangsung, ancaman kerusakan lebih besar tetap membayangi hingga cuaca kembali bersahabat.
