LiteX.co.id, Banyumas – Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, Firmanza DP, bersama jajaran Pemerintah Kota Palopo melakukan kunjungan studi tiru ke Kabupaten Banyumas, Senin (13/1/2025).
Kunjungan ini bertujuan mempelajari model pengelolaan sampah di Banyumas, yang dinilai berhasil menerapkan konsep zero waste (tanpa sampah) secara efektif.
Kabupaten Banyumas berhasil mengatasi krisis pengelolaan sampah sejak 2018 melalui program inovatif “Sumpah Beruang” (Sulap Sampah Berubah Jadi Uang).
Program ini memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah domestik secara mandiri dan ekonomis, dengan menargetkan penghapusan tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS).
Beberapa langkah inovatif yang dipelajari oleh Pj Wali Kota Palopo dan jajaran di antaranya:
- Penggantian Retribusi Sampah dengan Iuran: Pengelolaan sampah tidak lagi diatur pemerintah, tetapi oleh Kelompok Sosial Masyarakat (KSM). Iuran sampah ditentukan berdasarkan kesepakatan antara KSM dan pelanggan.
- Optimalisasi Pengolahan Sampah: Banyumas telah membangun 29 unit PDU, TPS, dan TPST3R yang dikelola KSM. Pendapatan KSM diperoleh dari iuran dan penjualan hasil pengolahan sampah.
- Produk Hasil Sampah: Sampah organik diolah menjadi kompos atau pakan maggot, sementara sampah anorganik dijadikan material seperti paving block, genteng, papan slab, dan RDF (Refuse-Derived Fuel).
- Teknologi Pyrolisis: Sampah yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan diproses menggunakan teknologi pyrolisis. Hasilnya digunakan untuk perawatan jalan raya, memastikan tidak ada sampah yang terbuang percuma.
- Aplikasi Digital: Banyumas menggunakan dua aplikasi, yaitu SALIMAS (Sampah Online Masyarakat) dan JEKNYONG (Ojek Inyong), untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah organik dan anorganik secara daring.
Pj Wali Kota Palopo, Firmanza DP, menyampaikan kekagumannya atas pendekatan holistik yang diterapkan di Banyumas. Ia berencana mengadaptasi konsep serupa untuk diterapkan di Palopo.
“Pendekatan Kabupaten Banyumas sangat inspiratif, terutama dalam memberdayakan masyarakat dan mengoptimalkan teknologi untuk menciptakan daerah tanpa sampah. Kami akan mempelajari lebih lanjut penerapan model ini di Palopo,” ungkap Firmanza.
Dengan mempelajari sistem pengelolaan sampah Banyumas, Pemerintah Kota Palopo berharap dapat mengatasi permasalahan sampah secara berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakatnya. (*)