LiteX.co.id, Religi – Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam.
Bagi para ulama dan mujahid yang menghadapi penahanan dan penyiksaan di penjara, menjalankan puasa menjadi tantangan tersendiri.
Namun, sejarah mencatat keteguhan mereka dalam menunaikan ibadah ini meskipun dalam kondisi yang sangat sulit.
Kisah Abu Hafsh: Mujahid dari Suriah1
Abu Hafsh, atau Umar Lathuf, adalah seorang mujahid dari Suriah yang mengalami penahanan selama lima tahun di penjara rezim Suriah.
Selama masa penahanannya, ia menghadapi berbagai bentuk siksaan fisik dan mental. Namun, Abu Hafsh memanfaatkan waktu di penjara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ia berhasil menghafal Al-Qur’an dan mempelajari berbagai tafsir serta hadits. Puasa Ramadhan tetap ia jalankan meskipun dalam kondisi penjara yang berat, menunjukkan keteguhan imannya dalam menjalankan perintah agama.
Kisah di atas mengajarkan bahwa kondisi fisik dan tekanan mental tidak menjadi halangan bagi seseorang untuk tetap menjalankan ibadah puasa.
Para ulama dan mujahid ini menunjukkan bahwa dengan niat yang kuat dan keimanan yang kokoh, ibadah puasa dapat tetap dilaksanakan meskipun dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Puasa bagi mereka bukan hanya kewajiban, tetapi juga sumber kekuatan spiritual yang membantu mereka bertahan dalam ujian berat.