Don't Show Again Yes, I would!

DeepSeek, AI Dari China yang Jadi Pesaing Baru ChatGPT

LiteX.co.id, Ragam – DeepSeek, platform chatbot berbasis kecerdasan buatan asal China, kini menjadi sorotan dunia sebagai pesaing kuat ChatGPT dan teknologi AI lainnya.

Diluncurkan pada awal 2025, aplikasi ini langsung menjadi salah satu yang paling banyak diunduh di App Store, baik di AS, Inggris, maupun China.

Dengan pendekatan inovatif dan efisiensi biaya yang luar biasa, DeepSeek berpotensi menggeser dominasi teknologi AI buatan Barat.

DeepSeek berhasil mencuri perhatian melalui teknologi Mixture-of-Experts (MoE) dengan 671 miliar parameter.

Teknologi ini memungkinkan pengaktifan hanya bagian yang relevan untuk tugas tertentu, sehingga meningkatkan efisiensi pemrosesan data. Dengan biaya pengembangan sebesar $5,6 juta, jauh lebih rendah dari miliaran dolar yang dihabiskan OpenAI, DeepSeek menawarkan langganan mulai $0,50 per bulan.

Selain itu, DeepSeek unggul dalam analisis data, pengkodean, dan pemecahan masalah logika.

Pada uji kompetisi seperti Codeforces, DeepSeek bahkan mampu mengungguli GPT-4 dan Llama 3.1.

Dengan model open-source, DeepSeek memberi kesempatan pengembang di seluruh dunia untuk mengakses dan mengembangkan teknologinya, memperkuat daya tariknya di pasar global.

Meski memiliki banyak keunggulan, DeepSeek tidak lepas dari kontroversi.

Sebagai produk asal China, data pengguna disimpan di server lokal yang tunduk pada regulasi negara tersebut.

Ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi pengguna dari negara-negara dengan undang-undang privasi yang ketat.

Selain itu, keterbatasan pada topik-topik sensitif karena sensor politik pemerintah China menjadi kendala besar.

DeepSeek juga menghadapi masalah umum AI seperti risiko memberikan informasi yang salah atau tidak akurat, serta gangguan pada infrastruktur saat lonjakan popularitas aplikasi ini.

Popularitas DeepSeek turut mengguncang pasar keuangan global.

Saham perusahaan semikonduktor seperti Nvidia dan Oracle mengalami penurunan besar pada akhir Januari 2025.

Nvidia, yang selama ini memimpin dalam penyediaan chip canggih untuk AI, kehilangan nilai pasar hampir $600 miliar dalam satu hari.

DeepSeek memanfaatkan chip yang lebih murah dan efisien untuk mengembangkan modelnya.

Langkah ini menunjukkan bahwa inovasi dengan keterbatasan sumber daya dapat menghasilkan dampak besar dalam industri teknologi.

Pendekatan open-source DeepSeek telah mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk ilmuwan AI di Meta dan investor teknologi global.

Namun, untuk bertahan dalam persaingan, DeepSeek perlu menyelesaikan isu privasi dan memperluas fitur-fiturnya secara global.

Dengan terus berinovasi dan menekan biaya, DeepSeek telah membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan lain untuk mengadopsi model serupa.

Pengembangannya menjadi bukti bahwa efisiensi dan inklusivitas dapat menjadi senjata utama dalam persaingan industri AI.

Share:

Ocha

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *