Don't Show Again Yes, I would!

Hilal Terlihat di Negara Timur Tengah, Rukyat Global: Idul Fitri Jatuh pada 30 Maret

Foto: Pixabay

LiteX.co.id, Internasional – Sejumlah negara di Timur Tengah, seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Yaman, Kuwait, Palestina, Lebanon, dan Sudan, telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025, berdasarkan hasil rukyatul hilal.

Dengan demikian, umat Islam di negara-negara tersebut akan merayakan Idul Fitri sehari lebih awal dibandingkan Indonesia, yang menetapkan Lebaran pada Senin, 31 Maret 2025.

Sementara itu, beberapa negara lain seperti Yordania, Irak, Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, dan Suriah tidak melihat hilal, sehingga menetapkan Idul Fitri pada 31 Maret 2025, sesuai dengan keputusan pemerintah Indonesia.

Dalam penentuan awal bulan hijriah, terdapat dua metode utama yang digunakan oleh umat Islam, yaitu rukyat global dan rukyat lokal.

Rukyat global adalah metode yang menetapkan awal bulan berdasarkan laporan hilal dari negara mana pun yang berhasil melihatnya.

Jika hilal terlihat di suatu tempat di dunia, maka hasil tersebut dijadikan acuan bagi seluruh umat Islam di berbagai negara untuk memulai bulan baru.

Sebaliknya, rukyat lokal mengandalkan hasil observasi hilal di masing-masing negara atau wilayah tertentu.

Jika hilal tidak terlihat di negara tersebut, maka bulan hijriah digenapkan menjadi 30 hari, meskipun di tempat lain hilal sudah terlihat.

Indonesia sendiri mengikuti rukyat lokal berdasarkan kriteria MABIMS (Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat untuk menetapkan awal bulan hijriah.

Pada sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada Sabtu (29/3/2025), Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa hasil pemantauan hilal di 33 lokasi di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa hilal belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Posisi hilal di seluruh Indonesia masih berada di bawah ufuk, berkisar antara -3 derajat hingga -1 derajat dengan sudut elongasi 1 derajat.

Karena belum memenuhi kriteria MABIMS, maka pemerintah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Keputusan ini sejalan dengan beberapa negara lain yang juga menggunakan rukyat lokal dalam penentuan awal bulan hijriah.

Di sisi lain, negara-negara yang mengikuti rukyat global langsung menetapkan 1 Syawal 1446 H berdasarkan laporan dari wilayah yang lebih dahulu melihat hilal.

Karena hilal telah dikonfirmasi terlihat di beberapa negara Timur Tengah, mereka menetapkan Idul Fitri lebih awal, yakni pada 30 Maret 2025.

Hal ini menyebabkan adanya perbedaan waktu perayaan Idul Fitri di beberapa negara, termasuk di Indonesia, di mana sebagian masyarakat yang mengikuti rukyat global mungkin akan merayakan Lebaran lebih awal dibandingkan keputusan resmi pemerintah.

Share:

Ocha

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *