LiteX.co.id, Internasional – Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi Qatar dikabarkan telah memasuki tahap akhir. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menyatakan bahwa isu-isu utama yang selama ini menjadi penghalang sudah hampir teratasi.
“Kami percaya bahwa kami sudah berada di tahap akhir. Kami berharap kesepakatan dapat segera tercapai,” ujar Ansari pada Selasa (14/1/2025), seperti dikutip dari Liputan6 dengan judul berita “Qatar: Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Masuki Tahap Akhir“.
Sumber yang terlibat dalam negosiasi mengungkapkan bahwa kesepakatan awal mencakup pembebasan 33 sandera Israel yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, dengan Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina sebagai gantinya.
Namun, tantangan tetap ada. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, dan Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, dengan tegas menentang gencatan senjata, menyebutnya sebagai ancaman bagi keamanan nasional Israel.
Negosiasi yang berlangsung di Doha melibatkan berbagai pihak, termasuk kepala intelijen Israel, utusan Timur Tengah Amerika Serikat, dan Perdana Menteri Qatar. Diskusi berlangsung terpisah dengan perwakilan Hamas untuk mencari titik temu.
Hamas menyatakan bahwa kesepakatan yang dicapai harus mencakup elemen yang “komprehensif dan jelas.” Selain itu, mereka juga telah berdiskusi dengan faksi Palestina lainnya mengenai perkembangan negosiasi.
Sementara negosiasi berlangsung, serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut. Militer Israel tetap menggempur target-target di wilayah tersebut, mengklaim untuk menjaga keamanan nasional. Sejak serangan 7 Oktober 2023, setidaknya 46.645 warga Palestina telah dilaporkan tewas menurut otoritas kesehatan Gaza.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mendorong Israel untuk mempertimbangkan solusi jangka panjang yang melibatkan penggabungan Jalur Gaza dan Tepi Barat di bawah kepemimpinan Otoritas Palestina. Hal ini dinilai sebagai langkah menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Negosiasi masih menghadapi kendala terkait:
- Permanensi gencatan senjata.
- Skala bantuan kemanusiaan ke Gaza.
- Pengembalian pengungsi ke rumah mereka.
- Penarikan pasukan Israel dari wilayah Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan penolakannya terhadap penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza atau pembentukan pemerintahan Palestina di wilayah tersebut.