Don't Show Again Yes, I would!

Memalukan!!! Selain Ancam Pecat Aparat dan Potong Gaji Kadus, Penjabat Desa Paccerakang Selewengkan Material

LiteX.co.id LUWU — Budi Nasir, yang sedang menjalankan tugas sebagai Penjabat Kepala Desa Paccerakang di Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, diberi penilaian negatif oleh warga karena perilaku arogan dan dugaan penyalahgunaan wewenang. Masyarakat setempat meminta agar ia segera digantikan.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Redaksi LiteX.co.id, Budi Nasir seringkali melakukan ancaman pemecatan kepada staf di lingkungan desa. Selain itu, dalam rapat-rapat di desa tersebut, Budi Nasir juga diketahui mengancam akan memotong gaji kolektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau kepala dusun jika pajak PBB tidak dilunasi hingga bulan Oktober, meskipun batas waktu pelunasannya sebenarnya hingga bulan Desember.

Seorang sumber yang tidak ingin namanya disebutkan mengungkapkan, “Dia sering mengancam staf kantor desa dengan pemecatan, bahkan dalam masalah kecil saja, perilakunya arogan.”

Seorang warga juga menyatakan bahwa sejak Budi Nasir menjadi penjabat kepala desa, hubungan antara warga dan aparat desa menjadi kurang harmonis dan menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat karena dekat dengan aparat desa. “Belum genap dua bulan menjabat, sudah terjadi seperti ini,” ungkap seorang warga.

Tidak hanya itu, Penjabat Kepala Desa Paccerakang, Budi Nasir, diduga mengambil barang dari toko dengan nama desa untuk keperluan pribadi. Beberapa material bangunan seperti tripleks, paku, dan cat diambil atas nama Desa Paccerakang. Saat ditelusuri, ternyata nota pembelian barang atas nama Desa Paccerakang telah tercatat di toko tersebut dan tagihannya dikirim ke kantor desa.

Ketika dihubungi, petugas toko mengungkapkan bahwa material tersebut dikirim atas permintaan salah satu staf kantor desa, bukan langsung oleh Budi Nasir. Namun, saat nama staf yang dimaksud disebutkan, staf tersebut mengakui telah mengirimkan permintaan tersebut atas perintah dari Budi Nasir.

Selain itu, Budi Nasir juga pernah membuat warga geram dengan mengambil sisa semen pembangunan yang seharusnya masih digunakan. Seorang anggota masyarakat mengungkapkan bahwa semen tersebut telah diambil oleh Budi Nasir untuk digunakan pribadi, padahal seharusnya masih diperlukan dalam proyek pembangunanpembangunan program pisew.

Saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp, Budi Nasir hanya membaca pesan tanpa memberikan respons. Panggilan telepon kepada Budi Nasir tidak dijawab.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Luwu mengatakan bahwa tidak ada laporan yang pernah masuk terkait perilaku Budi Nasir.

Budi Nasir, seorang Pegawai Negeri Sipil (ASN) dari Dinas Satpol PP Kabupaten Luwu, diangkat sebagai penjabat kepala desa untuk menggantikan Galaluddin Banneringgi, yang mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Luwu dari Partai PDIP. (kartini)

Share:

Ocha

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *