LiteX.co.id, Palopo – PLT Kepala Desa Rante Balla, Leanita melakukan hal yang tidak terpuji selayaknya seorang pejabat, melalui percakapan dengan aparat desa dan masyarakat via WhatsApp ia mengancam warga Rante Balla agar tidak lagi diberikan bantuan.
Percakapan yang beredar di group whatsapp itu, terlihat sangat arogan. Bakan dengan mencatut instansi aparat keamanan. Kalimatnya mengatakan jika dirinya telah menyampaikannya pada aparat keamanan agar tidak ada bantuan masuk ke Rante Balla.
“Saya sudah sampaikan ke pihak keamanan agar tidak lagi ada bantuan masuk ke Rante Balla, ” tulisnya.
Beberapa kalimat yang lain juga memperlihatkan arogansi dari seorang Leanita yang saat ini aktif sebagai Sekretaris Camat Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Tak hanya itu, ia juga menulis kalimat, “viralkan di fb agar saya hentikan semua bantuan ke Rante Balla, jangan sampai masyarakat mati semua karena saya tolak bantuan masuk Rante Balla, ” katanya.
Karena ancaman PLT Kepala Desa Rante Balla ini warga berharap agar Leanita segera ditarik karena dinilai tidak dapat memahami dan menyatu dengan warga Desa Rante Balla karena sikap arogansi yang selalu ditunjukkan.
Sikap Leanita diduga karena viralnya, penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan beras di Desa Rante Balla diwarnai keributan pada Kamis-Jumat kemarin, 21 Juni 2024.
Keributan tersebut disebabkan beberapa warga merasa kecewa atas kebijakan yang diduga didalangi oleh PLT Kepala Desa Rante Balla, Leanita yang juga Sekretaris Camat Latimojong.
Kekecewaan beberapa warga karena namanya tidak terdaftar sebagai penerima BLT dan beras padahal sebelumnya mereka terdaftar sebagai penerima bantuan tersebut.
Beberapa warga yang dicoret namanya sebagai penerima BLT tersebut terganti oleh nama yang lain. Pergantian nama itu diduga didalangi oleh sang PLT Kepala Desa atas dasar kedekatan. Terlihat pada video yang beredar, warga yang protes dengan cara marah-marah. “Bulan lalu saya masih menerima, jadi sekarang saya tidak lagi terima, terus kenapa saya diganti, ” ujar salah seorang warga.
Atas kejadian itu, warga meminta pihak-pihak terkait seperti DPMD melakukan kembali evaluasi terkait penyaluran di Desa Rante Balla dan kinerja PLT Desa Rante Balla.
Sementara itu Kabid Pemdes, DPMD Luwu, Jum, menanggapi keributan tersebut. Menurutnya, kebijakan yang diambil PLT Kepala Desa Rante Balla, Leanita itu keliru. Setiap pergantian nama untuk penerima BLT harus disertai musyawarah tidak serta mengganti begitu saja.
“Harus ada musyawarah dek, setelah ada musyawarah dilakukanlah pemberitahuan terhadap yang diganti beserta alasannya kenapa diganti, tidak boleh begitu” ungkapnya.
Terkait hal itu media ini mencoba melakukan konfirmasi via telpon terhadap PLT Kepala Desa Rante Balla, namun belum berhasil. Ketika ditelpon tdk direspon dan di whatsapp tidak dijawab. ( kartini)