LiteX.co.id, Nasional – Hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis memasuki babak baru dalam sejarah diplomasi kedua negara, seiring kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia.
Kunjungan ini menjadi momentum penting yang ditandai dengan penandatanganan 21 dokumen kerja sama strategis, serta deklarasi visi bersama menuju 100 tahun kemitraan pada 2050.
Dalam pertemuan yang digelar di Istana Merdeka dan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Macron, kedua pemimpin menyaksikan langsung penandatanganan berbagai perjanjian kerja sama yang mencakup bidang pertahanan, energi, budaya, transportasi, pertanian, serta ekonomi kreatif.
“Ini bukan hanya memperingati 75 tahun hubungan diplomatik, tetapi juga langkah konkret menuju masa depan bersama yang lebih kuat dan saling menguntungkan,” ujar Presiden Prabowo dalam pernyataan pers bersama.
Di antara poin utama kesepakatan adalah adopsi Joint Vision 2050, deklarasi strategi budaya, dan komitmen terhadap penyelesaian damai konflik Palestina melalui solusi dua negara.
Sementara itu, penandatanganan Letter of Intent (LoI) di bidang pertahanan mencakup pembelian alutsista strategis, seperti jet tempur Rafale dan kapal selam Scorpene, menegaskan kemitraan yang semakin erat di sektor militer.
Kerja sama juga menyentuh berbagai aspek sipil dan pembangunan, seperti proyek pengembangan energi surya oleh TotalEnergies dan PT. RGE Indonesia, kerja sama ekosistem kendaraan listrik, serta penguatan rantai pasok ketahanan pangan melalui investasi industri ragi.
Tak kalah penting, hubungan antarlembaga dan sektor swasta turut diperkuat, termasuk kesepakatan antara PORDASI dan sejumlah institusi berkuda Prancis, serta sinergi antara Bank Indonesia dan Banque de France di bidang kebijakan moneter dan sistem pembayaran lintas negara.
Presiden Macron sendiri dijadwalkan melanjutkan kunjungannya ke Akademi Militer di Magelang dan Candi Borobudur pada Kamis (29/05/2025), sebagai simbol kedekatan budaya dan kerja sama pendidikan militer antar kedua bangsa.
Presiden Prabowo menekankan bahwa meski hubungan kedua negara telah berkembang pesat selama lebih dari tujuh dekade, masih banyak peluang yang dapat digali lebih jauh.
Ia juga menyebut, Prancis adalah mitra yang sejalan dengan prinsip-prinsip dasar Indonesia, seperti kedaulatan, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
“Kunjungan ini adalah bentuk penghormatan dan kepercayaan yang tinggi. Prancis adalah sahabat sejati Indonesia,” pungkasnya.