Don't Show Again Yes, I would!

Pembunuh Keji, Sudah Perkosa Korban Barangnya Diambil untuk Dijual

Antara Pelaku dan Korban Saling Kenal

Bejat, kalimat itu yang pantas dilontarkan  terhadap Adi Rahman (31) pelaku pembunuh wanita  bernama Nurul Adelia Putri (23) asal Desa Wara, Kecamatan Kamanre Kabupaten Luwu. Selain mempekosa dan membunuh korban ia pun mengambil barangnya untuk dijual. 

Pelaku yang biasa disapa bapak Fandi, berprofesi sebagai sopir beralamat di Dusun Grumbul, Desa Wiwitan, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu. Membunuh Nurul seorang gadis alumni IAIN Palopo. 

Pelaku ditangkap di depan bandara Masamba ketika hendak mengantar penumpangnya tujuan Palu. Ahad 19/2). Pelaku dibekuk dan dihadiahi tima panas dibagian kaki  oleh oleh Resmob dan Intelkam Polres Luwu dibeackup oleh Polda Sulsel. 

Kronologi Kejadian

Peristiwa sadis itu terjadi pada 12 Februari 2024 sekitar pukul 06.00 WITA ketika pelaku,  melihat story WhatsApp korban, mengajak korban bertemu. Di sekitar pukul 10.30 WITA, pelaku menjemput korban di dekat lampu merah perempatan Rumah Sakit Batara Guru. Selama perjalanan, pelaku mulai merayu korban dan mencoba untuk berbuat tidak senonoh. 

Antara pelaku dan korban sudah saling kenal sejak beberapa tahun lalu. Selayaknya antara penumpang dengan sopir. Ketika korban masih berstatus mahasiswi di IAIN Palopo, pelaku yang sering menjadi mobil langganan korban ketika pulang kampung. Setelah lulus dari kuliah keduanya tak ada lagi komunikasi sampai pada akhirnya keduanya berkomunikasi lagi sebelum peristiwa naas itu terjadi. 

,”Awalnya saya rayu-rayu pak tapi dia tidak menolak sehingga saya tepikan mobil di bukit Sampoddo untuk saya lakukan begituan  tapi dia menolak, “ujar pelaku kepada wartawan

Saat  pelaku hendak menyalurkan hasratnya, tapi korban  menolak melakukan hubungan seksual bahkan melakukan perlawanan membuat pelaku kalap dan menikam gadis tersebut dengan pisau pada bagian payudara kanan. Pada tubuh korban ditemui beberapa bagian  yang telah lebam. 

Kapolres Luwu AKBP Arisandi didampingi Kasat Reskrim AKP Muh. Saleh, saat jumpa pers Senin (19/2), mengatakan setelah melakukan pembunuhan, pelaku berkeliling Kota Palopo sembari menunggu waktu malam tiba agar dengan mudah bisa membuang mayat korban tanpa ada yang melihat, di area persawahan dekat Jembatan Desa Bolong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu. Sementara barang korban diambil dengan niat untuk dijual. “Tidak ada kejahatan yang sempurna saya pesankan itu jangan pernah berpikir melakukan kejahatan, ” ujarnya. 

Adapun barang korban sebagai barang bukti diantaranya, Laptop merek acer warna merah, handphone realmi biru dan tas laptop warna hitam. Sementara barang lainnya yang disita sebagai bukti diantaranya pakaian dalam korban, baju lengan panjang dan pakaian lengan pendek pelaku yang berlumuran darah serta satu unit kendaraan roda empat bernomor DP 1403 FD. Penyelidikan sementara tidak ada perencanaan oleh pelaku. 

Langkah Penyidikan dan Ancaman Hukuman

Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 4 saksi, melakukan otopsi, dan menangkap serta menahan pelaku. Pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan, Pasal 365 ayat 3 KUHP Pidana tentang pencurian dengan kekerasan, dan Pasal 285 KUHP Pidana tentang pemerkosaan.

Ancaman hukuman maksimal yang dihadapi pelaku 15 tahun penjara. Penangkapan dilakukan Berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/57/11/2024/SPKT/Polres Luwu/Polda Sulawesi Selatan, yang terjadi pada tanggal 13 Februari 2024 di jalan poros Padang Kalua, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu sekitar pukul 14.30 WITA.

Berita Sebelumnya 

Kejadian tragis menggegerkan warga Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu. Sosok mayat yang ditemukan di Jalan Tani, Dusun Kampung Baru, dengan kondisi yang lebam.

Korban, yang kemudian diketahui bernama Nurul Adelia warga Desa Wara Kecamatan Kamanre, ditemukan sudah tak bernyawa sekitar pukul 06.30 WITA.

Pihak keluarga mengatakan, bahwa Nurul kembali dari kursus komputer di Eureka Company di Belopa pada Senin, 12 Februari 2024, sekitar pukul 10.58 WITA.

Menurut informasi, terakhir, Nurul terlihat adalah ketika dia mengambil gambar di dalam mobil, yang kemudian dikirim ke dalam grup WhatsApp teman-temannya. Namun, pada pukul 19.00 WITA, keluarga Nurul mulai merasa gelisah karena tidak mendengar kabar dari dia. Upaya pencarian pun dilakukan hingga hari Selasa, saat mayat Nurul ditemukan.

Pihak berwenang mengungkapkan bahwa tubuh Nurul menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang mengerikan, diantaranya, luka tusukan sepanjang 20 cm di dada kanan, luka memar di kedua tangan, darah mengalir dari hidung dan mulut, terdapat luka memar di wajah.

Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengungkap misteri di balik kematian tragis Nurul Adelia Saputri. (kartini)

Share:

Ocha

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *